Perahu Kita

Perahu Kita
dengan perahu ini aku akan berlayar bersama pangeranku..mengungarungi samudra, menjemput mimpi-mimpi dan menaklukan dunia..

Senin, 14 Juli 2014





Antara kita, Carita dan Anyer

Di bawah langit carita yang memerah membias cakrawala


Langit dan laut begitu dekat, tak berjarak seolah mereka sedang memadu kasih..
Kita berlari di bibir pantai, menapaki halusnya pasir putih yang mengulit telapak kaki,
Riuh tawa dan candaan manja yang indah, seakan membuat seluruh isi bumi cemburu melihatnya
Laut biru, pasir, ombak, langit, sunset, angin senja dan kamu..
ah……… semua terasa begitu damai
Alam mengabadikan kita dalam keindahan nya, seakan menjadi bingkai lukisan yang tiada tanding..

Dalam eksotisnya  wajah sang senja, kulihat sorot matamu yang begitu hangat,
aku ingin terus menatapmu begitu dalam,
Seolah ingin isyaratkan bahwa cinta ini lebih berwarna dari yang kau kira..

Pada laut anyer yang membiru dan sapaan angin nya yang bercabang,
Aku mengagumi Sang Pantai dan Karang, yang mampu tuk terima ombak apa adanya..
Begitupun kau, aku mengagumi sosok yang menerima seluruh jiwaku tanpa sedikitpun cela,
Di hadapanmu, dengan kebersahajaanmu seluruh karya seni seolah menjadi lesi tiada arti..
Sungguh tak pernah terbayang bila jiwa ini terbelah menjadi kau dan aku, bahkan  betapa aku merasa retak bila setapak saja kita berjarak..

Pada ombak yang menampar batu-batu karang,
ingin kukatakan ‘aku begitu mencintainya’
Antara carita dan anyer, cinta kita terpatri dan suatu saat kita akan kembali
Mungkin dengan gigi ompong dan rerambut yang memutih, dan kulit keriput yang termakan waktu
Antara carita dan anyer yang menjadi saksi abadi cinta kita